JetBrains Founder Menjadi Triliuner Tanpa Bantuan VC

1 min read

Disclaimer
Saya bekerja di AWS, semua opini adalah dari saya pribadi. (I work for AWS, my opinions are my own.)
JetBrains Founder Menjadi Triliuner
JetBrains Logo (Hak Cipta: JetBrains s.r.o)

TeknoCerdas.com – Salam cerdas untuk kita semua. Dikutip dari Bloomberg sekarang valuasi dari JetBrains berdasarkan Blomberg Billionare Index adalah $7 Milyar US dollar. Itu menjadikan Sergey Dmitriev, Valentin Kipyatkov dan Eugene Belyaev yang adalah JetBrains founder menjadi triliuner. Yang menarik adalah mereka tidak memerlukan Venture Capital (VC) untuk mencapai tahap seperti ini.

JetBrains adalah perusahaan software dibalik IDE IntelliJ IDE. Didirikan pada tahun 2000 oleh tiga pengembang Rusia yaitu Sergey Dmitriev, Valentin Kipyatkov and Eugene Belyaev. Meskipun orang Rusia namun JetBrains pada awal pendiriannya dilakukan di kota Praha, Republik Ceko. Awalnya bernama IntelliJ Software sebelum berganti menjadi JetBrains.

Baca Juga
AWS dan Slack Menjalin Kerjasama untuk Layanan Enterprise

Pada tahun 2019 Google menjadi Kotlin yaitu bahasa pemrograman dari JetBrains sebagai bahasa utama untuk pengembangan Android. Kotlin sendiri adalah bahasa pemrograman yang berjalan diatas Java Virtual Machine (JVM). Hal ini juga otomatis mendongkrak popularitas dan market share dari JetBrains dikalangan pengembang.

Tidak seperti perusahaan startup yang sibuk untuk mencari pendanaan untuk menutupi biaya operasional karena belum ada profit. JetBrains malah sebaliknya, karena model bisnis berbayar yang diusung dari awal JetBrains adalah perusahaan yang sehat dan memiliki profit. Sehingga pendanaan dari VC tidak diperlukan.

Bahkan seperti dikutip dari Bloomberg Chief Executive Officer Maxim Shafirov mengatakan jika VC sangat sering mengirimkan penawaran tapi pada satu titik dia kadang tidak merespon penawaran tersebut. Dia mengatakan bahwa JetBrains memiliki sumber daya yang cukup untuk mereliasikan sendiri ambisi mereka kedepan.

Dengan tidak adanya investor atau VC pada JetBrains menjadikannya bebas dari tekanan untuk kapan mulai menjual saham atau melakukan penawaran saham awal disebut juga Initial Public Offerings (IPO). Ketika JetBrains IPO pasti menarik banyak peminat karena status perusahaan yang sudah profitable. Keuntungan tahun ini ditaksir mencapai $200 juta USD.

Layanan terbaru dari JetBrains yaitu Space sebuah layanan untuk kolaborasi tim seperti chat, tim manajemen, project manajemen dilengkapi dengan integrasi GIT dan code review. Ini merupakan layanan yang akan berhadapan dengan Microsoft Team, Atlassian dan juga Slack.

Dengan tidak adanya investor maka JetBrains bisa dengan leluasa menentukan arah kebijakan yang akan diambil. Salah satu contohnya pengambilan keputusan untuk membuat layanan Space tersebut.