DigitalOcean Mendapat Pendanaan Tambahan $50 Juta Dollar

1 min read

Disclaimer
Saya bekerja di AWS, semua opini adalah dari saya pribadi. (I work for AWS, my opinions are my own.)
DigitalOcean Mendapat Pendanaan Tambahan $50 juta dollar
Photo by Chronis Yan on Unsplash

TeknoCerdas.com – DigitalOcean sebuah startup cloud asal Amerika Serikat mengeluarkan press release bahwa mereka DigitalOcean, mendapat pendanaan tambahan $50 juta dollar. Total valuasi DigitalOcean saat ini adalah $1.15 milyar dollar.

Pendanaan tambahan baru 50 juta dollar ini adalah pendanaan pada tahap Seri C. Dana tambahan ini didapat dari dua investor lama mereka yaitu Access Industries and Andreessen Horowitz.

Padahal jika dilihat kebelakang, tidak lama yaitu bulan Februari 2020 kemarin DigitalOcean lewat CEO mereka Yancey Spruill mengumumkan penambahan hutang sebesar $320 juta dollar.

“Kami sangat senang dengan investatis ini untuk mendukung DigitalOcean ke tahap pertumbuhan yang signifikan berikutnya. Kami sangat terkesan dengan perusahaan dan manajemennya dan percaya bahwa keduanya berada pada posisi yang bagus untuk mentranformasi bisnis cloud untuk para pengembang dan pengusaha kecil menengah ditahun-tahun mendatang.”

Pueo Keffer, managing director Access Industries

Yancey Spruill, CEO DigitalOcean mengatakan bahwa mereka antusias dengan perkembangan partership dengan Access dan a16z (baca: Andreessen Horowitz) dan melihat penambahan modal ini sebagai penambahan kekuatan pada neraca keurangan mereka agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik.

“Kami sekarang bisa fokus untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan, mentranformasikannya menjadi keuntungan pada 2020 dan memposisikan perusahaan kami untuk menjadi perusahaan publik.”

Yancey Spruill, CEO DigitalOcean

Perbedaan DigitalOcean vs Raksasa Cloud: AWS atau Azure

Sejak resmi didirikan tahun 2012 lalu fokus utama DigitalOcean adalah untuk pengembang atau perusahaan kecil menengah. Hal itu tercermin dari posisi mereka yang menawarkan paket layanan yang disebut Droplet mulai dari $5 dollar per bulan.

Harga yang kecil jika dibandingkan dengan AWS atau Azure. Selain itu layanan yang mereka tawarkan hanya beberapa saja berbeda dengan raksasa cloud lain yang menyediakan ratusan layanan pada platform mereka.

Hanya dalam waktu singkat DigitalOcean melihat respon yang luar biasa pengembang. Terbukti AWS kemudian mengikuti langkah mereka dengan meluncurkan layanan VPS sederhana bernama Lightsail pada 2016.

Selain itu menurut penulis, banyak kompetitor DigitalOcean seperti Linode yang menurunkan harga mereka dan berlomba fitur agar dapat bersaing dengan DigitalOcean.

Menarik untuk disimak setelah DigitalOcean mendapat pendanaan tambahan $50 juta dollar apa strategi mereka. Mengingat pangsa pasar cloud begitu besar mencapai $200 milyar dollar.

Apakah mereka akan menjadi raksasa cloud berikutnya dengan menambahkan layanan-layanan baru dan semakin kompleks? atau tetap fokus pada inti layanan mereka sejak awal.