Linode Kubernetes Engine (LKE) Resmi Diluncurkan

1 min read

Disclaimer
Saya bekerja di AWS, semua opini adalah dari saya pribadi. (I work for AWS, my opinions are my own.)
Linode Kubernetes Engine (LKE) resmi diluncurkan
Linode Kubernetes Engine (LKE) (Sumber: linode.com)

TeknoCerdas.com – Akhirnya setelah lebih dari dari setengah tahun dalam tahap beta tepatnya semenjak November 2019, Linode Kubernetes Engine (LKE) resmi diluncurkan.

Dilansir dalam rilis resminya Linode menyatakan bahwa saat ini LKE tersedia pada data center Dallas, Texas; Fremont, California; Newark, New Jersey dan Sydney, Australia. Ketersediaan untuk data center lainnya akan segera menyusul dalam beberapa bulan kedepan.

Linode Kubernetes Engine (LKE) adalah layanan managed service dari Linode. Layanan ini disediakan secara gratis. Artinya pelanggan hanya perlu membayar Master node dan cukup membayar atas sumber daya yang digunakan pada Kubernetes seperti Node.

Ini merupakan respon Linode terhadap pasar cloud computing yang saat ini bergerak menuju ke arah containerization dimana kombinasi Kubernetes dan Docker jadi yang paling populer.

Langkah Linode ini menyusul langkah cloud provider lain yang sudah lebih dulu meluncurkan layanan managed Kubernetes seperti Google Kubernetes Engine (GKE), Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS), Microsoft Azure Kubernetes Service (AKS) dan DigitalOcean Kubernetes.

Dari sisi kesamaan fitur dan ukuran layanan, Linode sebenarnya lebih cocok head-to-head dengan DigitalOcean dibanding dengan raksasa cloud provider lainnya.

Versi Kubernetes yang didukung LKE saat ini adalah Kubernetes v1.17, v1.6 dan v1.15. Tentu ini akan terus berubah sesuai dengan update dari upstream Kubernetes.

Integrasi dengan beberapa utilitas juga disematkan pada LKE seperti integrasi dengan Rancher, Helm dan Terraform.

Penulis menganggap bahwa kompleksitas menjalankan container orchestration seperti Kubernetes secara mandiri menjadi alasan banyak cloud provider berlomba-lomba menyediakan managed service untuk Kubernetes. Mereka mencoba untuk mempermudah hidup tim IT dengan fokus ke layanan utama bukan ke infrastruktur.

Dengan diluncurkannya Linode Kubernetes Engine (LKE) maka semakin banyak opsi bagi pengembang dalam melakukan deployment layanan mereka yang berbasis pada Kubernetes.