TeknoCerdas.com – Salam cerdas untuk kita semua. Kabar gembira bagi pengguna cloud computing terutama produk dari Google Cloud. Hal ini karena pada 24 Juni 2020 Google Cloud Region Jakarta resmi diluncurkan.
Dalam peluncuran yang dilakukan secara online pada 24 Juni 2020 pukul 10.30 WIB. Google Cloud menghadirkan beberapa sesi acara diantaranya.
- Welcome
- Senior Policymaker Address*
- Innovating Towards Indonesia 4.0
- GCP Region Technology
- Panel Discussion with Bank BRI, XL Axiata and GoPay
- Closing Remarks
Dalam sesi tersebut turut meresmikan CEO dari Google dan Alphabet yaitu Sundar Pichai. Dari Indonesia turut hadir juga Mentri Kominfo Johnny G. Plate.
Berikut adalah daftar lengkap pembicara dalam acara peresmian Google Cloud Region Jakarta seperti TeknoCerdas lansir dari Google.
Detail Teknis Region Jakarta
Secara umum fitur-fitur utama Google Cloud yang ada pada region sebelumnya juga ada pada region Jakarta. Beberapa diantarnya Compute Engine, Kubernetes Engine, VPC, Machine Learning dan beberapa layanan inti Google Cloud. Semuanya tersedia di region Jakarta dengan kode region asia-southeast2
.
Secara fisik region Jakarta terdiri dari 3 zona yaitu
- Zona A (asia-southeast2-a)
- Zona B (asia-southeast2-b)
- Zona C (asia-southeast2-c)
Pengertian zona dapat disederhanakan menjadi data center. Sehingga untuk mendukung ketersediaan yang tinggi dan penanggulangan bencana maka region Jakarta memiliki 3 data center yang beroperasi.
Untuk lokasi data center sendiri Google tidak memberikan keterangan secara resmi dimana saja lokasinya.
Update 26 Juni 2020. Berdasarkan data dari laman colocation facility dapat dipastikan lokasi data center dari Google Cloud Indonesia ada di NTT Com Jakarta (JKT2) dan DCI Indonesia (JK2 Building).
Keuntungan Region Jakarta
Beroperasinya region Jakarta tentu memiliki sejumlah keuntungan. Baik secara teknis atau non-teknis. Menurut pandangan TeknoCerdas beberapa keuntungan yang dapat diperoleh adalah:
Latency yang rendah
Ini adalah alasan paling utama kenapa pengembang ingin penyedia layanan cloud ada di Indonesia. Agar latency aplikasi bisa serendah mungkin karena jarak yang dekat.
Untuk melihat latencynya TeknoCerdas membuat sebuah VM di region Jakarta. Hasil pengujian singkat TeknoCerdas menggunakan utilitas ping
(protokol ICMP) berikut ini adalah latency-nya.
$ ping -c 10 34.101.113.180
PING 34.101.113.180 (34.101.113.180): 56 data bytes
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=0 ttl=56 time=37.476 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=1 ttl=56 time=37.131 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=2 ttl=56 time=39.600 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=3 ttl=56 time=41.273 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=4 ttl=56 time=40.128 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=5 ttl=56 time=40.107 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=6 ttl=56 time=41.064 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=7 ttl=56 time=40.346 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=8 ttl=56 time=39.357 ms
64 bytes from 34.101.113.180: icmp_seq=9 ttl=56 time=40.369 ms
--- 34.101.113.180 ping statistics ---
10 packets transmitted, 10 packets received, 0.0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 37.131/39.685/41.273/1.312 ms
Dapat terlihat bahwa latency yang dihasilkan konsisten diangka +/- 40ms. Lalu kami coba bandingkan membandingkan latency server di region Singapore. Kami membuat satu lagi VM di Singapore untuk tes ini.
$ ping -c 10 34.87.157.21
PING 34.87.157.21 (34.87.157.21): 56 data bytes
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=0 ttl=53 time=38.930 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=1 ttl=53 time=37.556 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=2 ttl=53 time=36.136 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=3 ttl=53 time=37.113 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=4 ttl=53 time=39.821 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=5 ttl=53 time=35.602 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=6 ttl=53 time=36.838 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=7 ttl=53 time=38.476 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=8 ttl=53 time=36.299 ms
64 bytes from 34.87.157.21: icmp_seq=9 ttl=53 time=36.761 ms
--- 34.87.157.21 ping statistics ---
10 packets transmitted, 10 packets received, 0.0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 35.602/37.353/39.821/1.273 ms
Sebuah hasil yang cukup aneh. Latency region Singapore malah konsisten diangka +/- 37 ms lebih rendah dari latency region Jakarta. Koneksi internet yang kami pakai adalah dari provider IndiH*me.
Regulasi di Indonesia
Dengan penempatan data center di Indonesia maka batasan regulasi tentang sebuah aplikasi atau data center yang harus berada di wilayah Indonesia bisa diatasi. Regulasi ini biasanya berhubungan dengan instansi pemerintahan atau pengembangan aplikasi yang berhubungan dengan finansial.
Sekarang pengembang Indonesia bisa memanfaatkan Google Cloud untuk aplikasi yang regulasinya mengharuskan server fisik ada di wilayah Indonesia. Sebuah keuntungan yang besar bagi pengembang.
Dengan dibukanya region Jakarta maka saat ini ada dua penyedia layanan cloud raksasa yang beroperasi di Indonesia yaitu Alibaba Cloud dan Google Cloud. AWS yang merupakan pemimpin pasar dalam cloud computing juga sudah berencana membuka region Jakarta diawal 2022.
Menarik untuk disimak persaingan para penyedia cloud untuk pasar Indonesia. Anda sendiri pengguna layanan cloud yang mana?